November 2011 menjadi bulan yang bersejarah bagi Google Chrome. Browser besutan Google ini telah mengungguli Firefox untuk pertama kalinya secara global. Demikian menurut perusahaan analisa website StatCounter yang menghitung pemakaian browser berbasis bulanan.
StatCounter Global Stats melaporkan, Chrome memangsa 25,69% pasar browser seluruh dunia, sementara Firefox 25,23%. Padahal Chrome November 2009 baru mengantongi pangsa pasar 4,66%. Microsoft Internet Explorer masih jauh di atas kedua browser yaitu 40,63%.
CEO StatCounter, Aodhan Cullen, mengatakan bahwa pengukuran tersebut berdasarkan penggunaan browser secara riil, bukan dihitung dari jumlah download. Cullen, seperti dikutip pada situsnya, berharap melihat pertarungan Microsoft dan Google yang bakal seru. Statistik menunjukkan, Chrome akan menjadi rival kuat Internet Explorer.
Bila dilihat per wilayah, pertarungan browser ini berbeda dari angka di atas. Di Amerika Serikat, Internet Explorer lebih kuat lagi memimpin pasar dengan pangsa 50,55%, naik dari 50,24% tahun lalu. Firefox masih menduduki tempat kedua yaitu 20,09%, walaupun turun dari 26,75%. Chrome masih agak jauh di bawah yaitu 17,3% tetapi mengalami kenaikan dari 10,89% tahun lalu. Safari baru mengantongi 10,76% dari 10,71%.
Bagaimana dengan di Indonesia? Firefox jauh di atas browser lainnya walaupun sedikit mengalami penurunan dari sebelumnya. Pada bulan November 2011, Firefox menguasai 69,81% pangsa pasar (turun dari 77,22% pada November 2009), sementara itu Chrome hanya 21,22% (tetapi mengalami kenaikan dari 3,46% pada November 2009). Internet Explorer jauh di bawah lagi, yaitu 4,57%. Di bawahnya lagi ada Opera 2,13% dan Safari 1,63%.
Bila dilihat kecendrungan grafik statistiknya, di Indonesia Chrome bisa jadi akan mengungguli Firefox di tahun-tahun mendatang. Sejak November 2009 Firefox terus mengalami penurunan pangsa pasar, sementara Chrome terus menunjukkan kenaikan.
Data dari StatCounter Global Stats ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari sampel 15 milyar page view per bulan dari jaringan StatCounter yang terdiri atas lebih dari 3 juta website.
Google telah menghancurkan harapan para pemburu Atlantis dengan menghapus gambar yang diyakini sebagai "kota yang hilang" dari Google Earth. Gambar tersebut, yang ditemukan pada tahun 2009, menarik bagi Atlantiophiles karena terletak di salah satu daerah di mana kota kuno dianggap telah dibangun, demikian tulis The Daily Mail.
Meskipun perusahaan raksasa Internet itu menyimpan gambar selama tiga tahun, gambar tersebut sejatinya adalah pola yang disebabkan kesalahan dalam penerimaan data kapal. Dua ahli oseanografi yang menulis posting untuk blog resmi Google mengatakan bahwa jika betul pola itu menggambarkan Atlantis, beberapa blok akan menjadi delapan mil (sekitar 12,87 km) panjangnya.
Perubahan dan hilangnya "Atlantis" adalah bagian dari upaya bersama Google, Scripps Institute of Oceanography, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Angkatan Laut Amerika Serikat untuk meningkatkan kualitas pencitraan bawah air Google Earth.
Menurut kutipan dari ahli geofisika Scripps, David Sandwell, yang mem-posting di situs Scripps, koreksi pencitraan itu dilakukan oleh mahasiswa. Sandwell menyatakan, mahasiswa UCSD menghabiskan tiga tahun terakhir untuk mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan serta menambahkan semua data dan diarsipkan di Pusat Data Nasional Geofisika di Boulder, Colorado.
Pembaruan itu diumumkan di blog Google, bertepatan dengan peringatan tiga tahun peluncuran format 3D pencitraan laut Google Earth. Tujuan utama dari pembaruan ini untuk membersihkan kesalahan dalam gambar topografi laut dan membuatnya lebih akurat.
Menurut Blog Lat Long Google, setelah perubahan, 15 persen dari dasar laut (naik dari 10 persen) sekarang terlihat pada resolusi 1 km. Peta kelautan Google Earth sekarang sesuai dengan yang digunakan oleh peneliti sehingga membuat mereka jauh lebih bermanfaat sebagai alat ilmiah.
Data baru yang dikumpulkan oleh satelit Amerika dan Eropa serta survei di lebih dari 40 negara. Menurut sebuah video yang di-posting di YouTube, lima lokasi perbaikan utama, termasuk Rosemary Bank, gunung bawah laut di lepas pantai barat Irlandia, daerah selatan Cypress, di mana lempeng Eurasia dan Arab bertemu; Great Barrier Reef, Palung Mariana dekat pulau Guam, dan tentu saja tempat di lepas pantai Maroko yang disebut Madeira Abyssal Plane tempat "Atlantis" ditemukan.
Sumber : TEMPO.CO, Los Angeles
Meskipun perusahaan raksasa Internet itu menyimpan gambar selama tiga tahun, gambar tersebut sejatinya adalah pola yang disebabkan kesalahan dalam penerimaan data kapal. Dua ahli oseanografi yang menulis posting untuk blog resmi Google mengatakan bahwa jika betul pola itu menggambarkan Atlantis, beberapa blok akan menjadi delapan mil (sekitar 12,87 km) panjangnya.
Perubahan dan hilangnya "Atlantis" adalah bagian dari upaya bersama Google, Scripps Institute of Oceanography, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Angkatan Laut Amerika Serikat untuk meningkatkan kualitas pencitraan bawah air Google Earth.
Menurut kutipan dari ahli geofisika Scripps, David Sandwell, yang mem-posting di situs Scripps, koreksi pencitraan itu dilakukan oleh mahasiswa. Sandwell menyatakan, mahasiswa UCSD menghabiskan tiga tahun terakhir untuk mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan serta menambahkan semua data dan diarsipkan di Pusat Data Nasional Geofisika di Boulder, Colorado.
Pembaruan itu diumumkan di blog Google, bertepatan dengan peringatan tiga tahun peluncuran format 3D pencitraan laut Google Earth. Tujuan utama dari pembaruan ini untuk membersihkan kesalahan dalam gambar topografi laut dan membuatnya lebih akurat.
Menurut Blog Lat Long Google, setelah perubahan, 15 persen dari dasar laut (naik dari 10 persen) sekarang terlihat pada resolusi 1 km. Peta kelautan Google Earth sekarang sesuai dengan yang digunakan oleh peneliti sehingga membuat mereka jauh lebih bermanfaat sebagai alat ilmiah.
Data baru yang dikumpulkan oleh satelit Amerika dan Eropa serta survei di lebih dari 40 negara. Menurut sebuah video yang di-posting di YouTube, lima lokasi perbaikan utama, termasuk Rosemary Bank, gunung bawah laut di lepas pantai barat Irlandia, daerah selatan Cypress, di mana lempeng Eurasia dan Arab bertemu; Great Barrier Reef, Palung Mariana dekat pulau Guam, dan tentu saja tempat di lepas pantai Maroko yang disebut Madeira Abyssal Plane tempat "Atlantis" ditemukan.
Sumber : TEMPO.CO, Los Angeles
Langganan:
Postingan (Atom)