Jumat, 16 Juli 2010 0 komentar

Fungsi Ganda Notebook Toshiba



Tokyo - Toshiba meluncurkan Libretto W100, sebuah notebook mini yang memiliki dua layar yang dapat digunakan seperti laptop biasa dan e-book.

Gadget baru yang baru dipamerkan Senin kemarin ini dapat digunakan sebagaimana PC notebook konvensional atau diputar 90 derajat untuk digunakan sebagai pembaca e-book. Notebook yang akan berkompetisi dengan Apple iPad dan Amazon Kindle ini mulai dilepas ke pasaran Jepang pada akhir Agustus mendatang kemudian meluas sampai wilayah Eropa dan Amerika Serikat.

Libertto W100 yang juga memiliki layar sentuh ini akan dibanderol dengan harga 120 ribu Yen di Jepang atau sekitar US$ 1.320.

"Produk ini memiliki nilai lebih karena dapat menggabungkan dua fungsi dalam satu gadget," kata CEO produk digital Toshiba, Masahiko Fukakushi.

Toshiba adalah pabrikan notebook PC terbesar keempat dunia setelah HP, Acer dan Dell. Perusahaan asal negeri sakura ini menargetkan penjualan PC sebesar 25 juta unit hingga Maret 2011.
0 komentar

Siswa Berhasil Buat Gadget Spiderman



Keranjingan pada tokoh komik Spiderman ternyata membuat seorang anak usia SMP berhasil membuat sebuah gadget untuk merayap di dinding, bak seekor laba-laba.

Hibiki Kono, adalah bocah 13 tahun, yang masih sekolah di King's College School di Cambridge, Inggris. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa beraksi seperti tokoh idolanya Spiderman. Kini Kono berhasil mewujudkan keinginannya itu dengan bantuan sebuah alat yang dia desain sendiri.

Bocah cerdas ini membuat alat tersebut berbekal dengan dua mesin vacuum cleaner Tesco Value berdaya listrik 1,4 kW, yang di pasaran hanya dijual seharga US$23 (Rp 200 ribuan).

Mesin vacuum bekerja menghisap udara di wilayah bantalan pengait yang akan menopang tubuh Kono memanjati dinding.

Alat tersebut didesainnya selama lima bulan selama menempuh sebuah mata pelajaran teknologi di sekolahnya. Menurut guru pelajaran itu, Angus Gent, awalnya ia ragu ketika Kono mengutarakan niatnya membuat gadget pemanjat dinding ini.

Namun, akhirnya Kono berhasil membuktikannya. "Dia merancang semuanya sendirian. Ini sangat mengagumkan bagi seorang bocah seumur dia. Saya sangat bangga padanya," kata Gent, dikutip dari situs The Sun.



Dengan alat tersebut, Kono memanjati dinding-dinding di sekolahannya dan mendapat julukan baru: 'Spider-Boy'. "Dulu waktu kecil saya suka memakai baju Spiderman, dan menyukai semua filmnya. Sekarang saya senang bisa memanjat dinding seperti Spiderman," kata Kono.

Walaupun diperbolehkan untuk merayapi dinding-dinding sekolahnya, Kono diminta untuk tidak memanjat terlalu tinggi. Bahkan, oleh orang tuanya pun Kono dilarang untuk menjajal alat itu memanjat dinding rumahnya.

"Mamaku bilang ini memang ide yang brilian. Tapi dia melarang saya menggunakan alat ini di kamar saya. Mama khawatir saya akan membuat langit-langiit rumah jadi ambrol."
0 komentar

Acer Liquid E, Hiburan Dalam Kantong



Smartphone umumnya dipakai untuk kerja. Ada juga sih yang mendaulat dirinya sebagai gadget pelengkap gaya hidup. Tapi Acer Liquid E agak berbeda. Selain bisa buat kerja, perangkat manis besutan Acer ini juga sebuah perangkat hiburan lengkap.

Berbekal Android Eclair terbaru sebagai sistem operasi bawaan pabrik yang disandingkan dengan prosesor Qualcomm SnapDragon 8250 768MHz, Liquid E yang ditunjukkan di Fastival Komputer Indonesia 2010 mampu memainkan film High Definition (HD) beresolusi 720p tanpa hambatan. Bahkan di saat yang sama kamu masih bisa bermain game 3D atau melakukan aktivitas mobile lain.

Acer Liquid E juga bisa mengoptimalkan produktivitas konsumen berkat kemampuan Push Mail yang didukung Microsoft Exchange. E-mail yang diterima melalui perangkat ini beserta file-file lain macam kontak, jadwal acara, dan sebagainya bisa disinkronisasikan ke PC menggunakan aplikasi khas Acer yang bernama Acer Sync.

“Android itu punya ribuan aplikasi keren, dan kebanyakan dari mereka adalah aplikasi berlisensi gratis. Itulah sebabnya pemakai Liquid E ini pasti lengket dengan perangkatnya,” kata Husen Halim, Consumer Brand Manager Acer Group Indonesia di sela-sela peluncuran Acer Liquid E.

Karena baru saja diluncurkan secara resmi, Acer Liquid E saat ini baru bisa di beli di stand Liquid E di pameran Festival Komputer Indonesia Jakarta. Harga yang ditawarkan adalah 4,490,000 rupiah per unit. Di Indonesia Liquid E hanya hadir dalam warna hitam saja.
0 komentar

Huawei Incar Pasar Konsumer, Lansir 4 Gadget



Perusahaan telekomunikasi China Huawei hari ini memperkuat kiprahnya di lini penjualan perangkat telekomunikasi untuk konsumer, dengan mengumumkan motto dan beberapa perangkat barunya di Indonesia.

"Dengan motto 'Smart device, Simple world' kami ingin dikenal sebagai perusahaan pembuat smart device, bukan sekadar pembuat ponsel," ujar Riadi Sugihtani, Marketing Director Terminal Marketing Huawei Indonesia, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu 14 Juli 2010.

Menurut Riadi, selama ini ponsel-ponsel besutan Huawei merajai pangsa pasar ponsel CDMA karena sejak tiga tahun belakangan Huawei banyak membuatkan ponsel bundel dengan operator CDMA.

"Kami telah berhasil menjual lebih dari 12 juta unit handset CDMA, yang mana merupakan pangsa pasar CDMA nomor satu di Indonesia," kata Yunny Christine, Brand Manager Integrated Marketing Communication Huawei Indonesia, di kesempatan yang sama.

Namun, Riadi mengatakan, Huawei tak ingin sekadar dikenal sebagai vendor ponsel, karena Huawei juga membuat perangkat mobile broadband, perangkat konvergensi, serta perangkat telepresence.

Oleh karenanya, dalam kesempatan itu, Huawei juga mengumumkan tiga perangkat yang akan segera menjumpai pasar Indonesia. Yaitu, ponsel Huawei G6620, ponsel Android U8150, mobile broadband E5 II, dan perangkat konvergensi tablet SmaKit S7.

Ponsel Huawei G6620, adalah ponsel qwerty mungil yang dijagokan sebagai perangkat one stop entertainment. Ponsel berkapasitas 8GB ini, dilengkapi fitur-fitur musik, games, jejaring sosial, dan chatting, serta sebuah headset yang menawarkan pengalaman musik yang lebih lengkap.

Sementara Huawei U8150 adalah ponsel layar sentuh berplatform android versi terbaru 2.2 (froyo) yang diklaim empat kali lebih cepat dari versi android terdahulu (eclairs). Ponsel berkamera 3,2 megapiksel ini juga mampu menjalankan aplikasi Flash 10.1.

Tak hanya menjadi terminal telepon, ponsel 3G ini juga mampu menjadi pemancar WiFi bagi ponsel atau komputer lain yang ingin terhubung ke internet.

Adapun mobile broadband E5 II adalah modem 3,5 G yang mampu mengunggah hingga kecepatan 5,76 Mbps dan mengunduh hingga 21,6 Mbps. Seperti halnya Huawei U8150, E5 II juga mampu menjadi pemancar WiFi bagi beberapa komputer berplatform Windows (Windows 7/ 2000/ XP/ Vista), Mac, maupun Linux.
Kamis, 15 Juli 2010 0 komentar

Bintang Ini 20 Kali Lebih Besar dari Matahari



Suatu teleskop luar angkasa berhasil memotret sekumpulan bintang yang berada di galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah bintang muda yang diyakini berukuran 20 kali lebih besar dari matahari.

Demikian ungkap ilmuwan yang bekerja sama dengan peneliti dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Peneliti NASA, Stefan Kraus dan astronom dari Universitas Michigan, Ann Arbor, mengungkapkan bahwa penemuan itu dalam rangka meneliti bagaimana bintang-bintang besar lahir di jagat lain.

Seperti dikutip di laman resmi NASA, Rabu 14 Juli 2010, Kraus mengungkapkan bahwa Teleskop Luar Angkasa milik NASA, Spitzer, berhasil merekam gambar suatu bintang yang dinamakan IRAS 13481-6124. Gambar dari Teleskop Spitzer itu juga didukung oleh pantauan dari stasiun teleskop di Chile.

Bintang itu berlokasi di konstelasi Centaurus, yang berjarak 10.000 tahun cahaya. Massa IRAS 20 kali lebih besar dari matahari. "Ini merupakan kali pertama benda seperti itu bisa terpantau," kata Kraus.

Melalui pencitraan Spitzer, para peneliti juga menyaksikan bahwa bintang itu dikelilingi oleh kumpulan gas dan debu sehingga menyerupai cakram. Fenomena seperti juga terjadi pada bintang-bintang yang lain. "Cakram itu sangat mirip dengan apa yang telah kami lihat pada bintang-bintang muda, yang bentuknya lebih kecil, namun tetap saja besar," kata Kraus.

Menurut dia, gambar dari Spitzer kali ini menghasilkan citra yang lebih jelas dari yang pernah diperlihatkan sehingga membantu para ilmuwan untuk memahami lebih baik akan lahirnya bintang di jagat lain.
 
;